Walaupun prediksi IMF terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia direvisi naik menjadi 6%, pemerintah tetap memasang target pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,8%, karena alasannya angka tersebut cukup moderat dan realistis.
“Angka 5,8% bukan sesuatu pendekatan yang pesimis tapi realistis. Bisa saja bergerak ke sana (6%), tapi bisa saja kita meleset. Tapi melesetnya ke atas bukan ke bawah,” ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (23/4/2010).
Menurut Hatta, dari pencapaian yang terjadi pada tahun 2009 lalu, saat pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksikan 4,3%, tetapi kenyataannya justru melebihi ekspektasi menjadi 4,5%. Dirinya menilai pertumbuhan ekonomi bukan sekedar angka belaka, namun juga harus mempunyai berkualitas.
“Pertumbuhan yang tinggi haruslah disertai pemerataan, khususnya untuk daerah-daerah tertentu yang terasa termajinalkan, baik dana pusat dan daerah,” ujarnya.
Untuk menopang pertumbuhan ekonomi tersebut akan diperoleh melalui ekspor dan investasi. Ekspor harus tumbuh 6-7%, dan investasi harus tumbuh 11-12%.
“Untuk itu kita harus meningkatkan ekspor dan investasi yang trennya sangat baik, 6-7% untuk ekspor dan 11-12% investasi,” tutupnya.
Ramdhania El Hida – detikFinance